ONANI, kata ini memiliki arti yang negatif pada saat ini. Tetapi saya mencoba untuk mengambil arti kata tersebut dari sisi positifnya. Onani yang dapat diartikan sebagai pengeluaran hasrat, dan jika sudah dikeluarkan akan ada kepuasan yang akan didapatkan. Begitupun onani yang ingin kami lakukan, mengeluarkan hasrat yang ada di kepala, yang tertuang dalam verbal,sehingga diharapakan ada kepuasan bathin yang akan kami dapatkan.
J U S T O N A N I
 
24 Agustus 2008
ATAOE MATI
Pasti kita familiar dengan ungkapan itu, kata awalnya pun saya masih ingat sekali, MERDEKA ATAOE MATI, banyak kawan-kawan saya yang sudah mengekspresikan dirinya dengan menyambut tanggal 17 Agustus itu, seperti di sini dan di sini, tapi saya akan mencoba untuk beronani, walaupun terbilang sangatlah telat.

Ungkapan tersebut seperti suatu pilihan bagi saya, ingin merdeka atau memilih mati. Sungguh, ternyata memang ungkapan yang sangat tepat sekali dengan apa yang terjadi di Indonesia sekarang. Kita akan diberikan dua pilihan tersebut, memang pilihan yang sangat ekstrim sekali. Jika kita ingin memilih merdeka, maka akan ada orang lain yang dikorbankan tentunya, orang lain yang tidak bisa merdeka, dan tentunya pilihannya tersebut adalah mati. Keras? Seperti itulah yang saya lihat saat ini. Hal itu sudah seperti doktrinan yang sudah sangat tertanam di kepala kita.

Apakah sebegitu besarnya pengorbanan yang harus terjadi? Sebagaimana yang telah saya amati, memang seperti itulah kondisinya, tapi saya berharap pengamatan yang saya lihat hanyalah ketakutan dari saya saja.

Kita tentunya masih ingat bagaimana pemerintahan sebelum tahun 1998, merdeka untuk berkuasa, tetapi mematikan karakter orang-orang yang berusaha untuk mencari kebebasan, bahkan bukan hanya mematikan karakter, tetapi mematikan secara fisik. Dan banyak lagi contoh-contoh yang lainnya (karena akan terlalu sensitif jika saya katakan di sini). Individu-individu atau suatu kelompok yang ingin mencari kemerdekaan, maka harus dengan cara mematikan individu-individu atau kelompok-kelompok yang lainnya.

Lalu apakah pilihan tersebut dapat diganti? Atau secara ekstrim tidak ada pilihan, kita hanya diberikan pilihan untuk merdeka saja? Tentu saja bisa, bagaimana? Secara mudah akan saya katakan, itulah fungsi legulator sebagai suatu lembaga pengakomodir agar terciptanya hal itu. Tapi jika di dalam lembaga legulatornya sendiri hanya memberikan pilihan yang kedua, maka....

Mudah-mudahan onani saya ini salah.

Label: ,

posted by chole @ 23.45  
1 Comments:
  • At 21 Maret, 2009 17:26, Anonymous Anonim said…

    Pengamatan yang bagus...
    Btw blog kamu unik ya..Bacanya seperti kalau kita baca koran (dari atas ke bawah) tapi keren :)

     
Posting Komentar
<< Home
 
About Me

chole


See my complete profile
Previous Post
Archives
Shoutbox

Free chat widget @ ShoutMix
Links
Powered by


BLOGGER
Komunitas Blogger Universitas Brawijaya