Bosan aku mendengar, bosan aku melihat, bosan aku membicarakan masalah-masalah yang telah ada di negeri ini. Tetapi aku tetap mencintai dengan darahku, dengan jiwaku terhadap bangsa ini. Indonesia-ku marilah bangkit, di manakah suasanamu, di manakah iklimmu ketika kamu berdiri. Untukmu yang sedang bermain di sana, hentikanlah permainan yang mengatas namakan Indonesia-ku. Kapan kau berikan Indonesia-ku waktu tuk bernafas? Di manakah nuranimu? Indonesia-ku sudah letih kau ajak bermain. Main dan terus bermain hingga kemenangan yang tercapai baru bisa berhentikah dirimu? Kemudian kawan-kawanmu yang lain akan mengajak Indonesia-ku bermain, lalu kapan Indonesia-ku bernafas? Sabarlah Indonesia-ku, walau akupun tak tega melihatmu seperti ini. Berikanlah mereka cinta ketika mereka mengajakmu bermain, hanyalah itu obatmu Indonesia-ku. Kupersembahkan lagu untuk kamu yang sedang bermain di sana untuk mengiringi permainanmu. untukmu negeri Iwan fals
Perihnya masih terasa sakitnya tak terhingga
Nafsu ingin berkuasa sungguh mahal ongkosnya
Apapun yang akan terjadi aku tak akan lari
Apalagi bersembunyi takkan pernah terjadi
Air mata darah telah tumpah
Demi ambisi membangun negeri
Kalaulah ini pengorbanan
Tentu bukan milik segelintir orang
Belum cukupkah semua ini
Apakah tidak berarti lihatlah wajah ibu pertiwi
Pucat letih dan sedihnya berkarat
Berdoa terus berdoa
Hingga mulutnya berbusa-busa
Ludahnya muncrat saking kecewa
Ibu pertiwi hilang tawanya tak percaya masih ada cinta
Seluruh hidupku jadi siaga
Pagar berduri kutancapkan di hati
Untukmu negeri – yang telah memberi arti
Untukmu negeri – yang telah melukai ibu kami
Untukmu negeri – yang telah merampas anak kami
Untukmu negeri – yang telah memperkosa saudara kami
Untukmu negeri – waspadalah untukmu negeri – bangkitlah
Untukmu negeri – bersatulah
Untukmu negeri – sejahteralah
Kamu negeriku sejahteralah kamu Label: Indonesia-ku |