Pendidikan, itulah salah satu capital human seseorang, kita tentunya sangat menyadari bahwa arti pendidikan bukan hanya untuk mencari pekerjaan, tetapi lebih dari itu.
Seperti sebuah kisah salah satu Nabi, yaitu Nabi Sulaiman as ketika ditawarkan oleh Allah SWT antara kekuasaan, harta, wanita atau ilmu, lalu nabi memilih ilmu. Dengan ilmu tersebut, beliau memperoleh kekuasaan, harta, wanita dengan sendirinya. Itulah salah satu pentingnya suatu ilmu atau pendidikan.
Tetapi sungguh mengenaskan sekali dengan kondisi dibeberapa daerah di Indonesia, masih banyak yang belum memahami arti dari sebuah pendidikan. Seperti sebuah observasi yang sudah saya lakukan di suatu daerah Jawa Timur, mereka belum memahami arti pentingnya pendidikan, yang mereka ketahui hanyalah cukup dengan membaca dan menulis. Mereka hanyalah sebatas sampai tingkatan SD (untuk pendidikan formal), selepas itu, bagi wanita, mereka akan dinikahkan, dan bagi yang pria, mereka akan membantu keuangan keluarga. Ketika saya bertanya kepada salah satu anak, seorang wanita yang berumur sekitar 13 tahun, "kamu kenapa tidak sekolah?" lalu orang tuanya menjawab, "dia dah punya anak."
Keuangan bukanlah faktor penghambat pendidikan si anak, karena dengan kondisi rumah yang demikian, saya berkesimpulan bahwa uang bukanlah suatu masalah. Dan juga, pemerintah sudah memberikan sebuah fasilitas yang gratis kepada masyarakat untuk menikmati pendidikan di daerah tersebut. Ternyata pemahaman orang tua tentang pendidikan tersebut.
Dan saya yakin bukan hanya di daerah tersebut, masih banyak daerah-daerah lainnya yang mengalami hal seperti itu. Di perkotaan pun masih banyak orang tua yang memiliki pemahaman yang seperti itu, bersyukurlah anak yang memiliki orang tua ortodox, tetapi memiliki pemahaman yang modern.
Label: So-sial |